Cara Membuat Formula Konten Viral untuk Meningkatkan Brand Awareness

Setiap hari, jutaan konten diunggah di media sosial. Tapi hanya sebagian kecil yang benar-benar meledak dan menjadi viral. Apa yang membedakan konten viral dari konten biasa? Jawabannya bukan sekadar keberuntungan, tapi formula storytelling yang dirancang dengan strategi.

Jika tujuan Anda adalah meningkatkan brand awareness, maka konten viral bukan tentang sensasi, melainkan tentang bagaimana membuat orang berhenti, menonton, merasa terhubung, lalu membagikan konten Anda ke orang lain.

Formula paling ampuh yang digunakan para kreator profesional saat ini terdiri dari empat elemen utama: Hook – Foreshadow – Body – Ending.
Mari kita bahas satu per satu dan bagaimana Anda bisa menerapkannya untuk konten bisnis Anda.

niche market

1. Hook – Mencuri Perhatian dalam 3 Detik Pertama

Hook adalah jantung dari konten viral. Ini adalah bagian pembuka yang membuat orang berhenti scrolling dan berpikir, “tunggu dulu… ini menarik!”

Tanpa hook yang kuat, 90% audiens akan melewatkan konten Anda, bahkan sebelum pesan utama disampaikan.

Beberapa jenis hook yang efektif untuk konten brand:

  • Emosi: “Kamu tahu nggak, banyak bisnis gagal bukan karena produknya jelek, tapi karena satu hal kecil ini…”
  • Fakta Mengejutkan: “70% orang nggak sadar mereka beli produk karena hal ini.”
  • Visual: close-up ekspresi kaget, before-after produk, atau teks besar kontras seperti “INI RAHASIA BRAND BESAR!”
  • Pertanyaan: “Pernah nggak kamu heran kenapa konten kompetitor bisa viral, tapi punyamu nggak?”

Tujuan hook: membuat audiens berhenti dan berpikir “gue harus tahu lanjutannya.”

2. Foreshadow – Janjikan Alasan untuk Menonton Sampai Akhir

Setelah menarik perhatian, langkah berikutnya adalah memberi alasan kuat kenapa audiens harus bertahan sampai akhir video atau postingan. Ini disebut foreshadow.

Foreshadow berfungsi seperti trailer film: memberi gambaran kecil bahwa sesuatu yang menarik akan terjadi.
Tanpa bagian ini, audiens akan cepat bosan dan keluar sebelum pesan brand tersampaikan.

Contoh penerapan foreshadow:

  • “Di akhir video ini, kamu bakal tahu kenapa brand kecil bisa menyaingi raksasa seperti Nike.”
  • “Tonton sampai habis, karena aku bakal kasih rumusnya yang bisa langsung kamu tiru hari ini.”
  • “Kalau kamu pernah merasa postinganmu sepi engagement, bagian terakhir ini wajib kamu lihat.”

Tujuan foreshadow: menanam rasa penasaran agar audiens menonton hingga selesai dan di sinilah retention rate konten bisa meningkat tajam.

3. Body – Isi Konten yang Mengubah Rasa Penasaran Jadi Nilai

Bagian body adalah inti dari pesan Anda, ini adalah tempat di mana janji dari hook dan foreshadow dibayar lunas.
Namun, jangan asal menjelaskan. Konten viral selalu mengemas isi dengan alur yang emosional, mudah dipahami, dan relevan dengan audiens.

Gunakan struktur MASALAH → SOLUSI → HASIL dalam body agar pesan lebih kuat.

Contoh penerapan dalam konteks brand awareness:

“Masalahnya, banyak brand baru cuma fokus pada produk, bukan persepsi. Padahal, orang beli karena mereka percaya dan bukan karena mereka tahu.
Solusinya? Buat konten yang tidak menjual produk, tapi menjual cerita dan emosi di baliknya.
Contohnya, brand kopi lokal yang bercerita tentang petani di balik setiap cangkir kopi, bukan hanya promosi harga.”

Tambahkan elemen storytelling yang ringan namun kuat:

  • Cerita nyata di balik brand.
  • Fakta menarik tentang industri.
  • Visual before-after atau data hasil nyata.

Semakin kuat nilai yang Anda berikan di bagian body, semakin besar kemungkinan audiens membagikan konten Anda karena merasa “ini berguna banget!”.

Tujuan body: memberikan nilai dan membangun koneksi emosional agar brand Anda diingat.

Baca juga: Seberapa Penting Visual Hook untuk Konten 2025?

4. Ending – Tutup dengan Dampak dan Aksi yang Jelas

Banyak konten bagus gagal jadi viral karena tidak tahu cara menutup dengan kuat. Ending adalah bagian yang meninggalkan kesan mendalam, dan sekaligus mengajak audiens untuk bertindak.

Ada tiga elemen penting dalam ending konten viral:

  1. Punchline (kalimat kuat):
    “Jadi, bukan produkmu yang kurang bagus, tapi ceritamu yang belum tersampaikan dengan cara yang tepat.”
  2. CTA (Call to Action):
    “Kalau kamu pengen belajar bikin konten viral seperti ini, simpan video ini dan share ke temanmu yang butuh.”
  3. Brand recall (pengingat halus):
    “Kami percaya, setiap bisnis punya cerita yang bisa menginspirasi. Tugas kami adalah bantu kamu menyampaikannya.”

Ending bukan hanya “penutup”, tapi momen paling penting untuk menanamkan emosi dan identitas brand ke benak audiens.

Tujuan ending: menegaskan pesan utama dan mengarahkan audiens untuk bertindak (follow, share, atau beli).

5. Contoh Penerapan Formula Lengkap: Hook – Foreshadow – Body – Ending

Judul video: “Kenapa Produk Bagus Bisa Gagal di Pasar?”

  • Hook: “Banyak orang pikir produk bagus pasti laku. Tapi kenyataannya, ribuan produk bagus gagal setiap tahun.”
  • Foreshadow: “Di akhir video ini, saya akan tunjukkan satu formula sederhana yang dipakai brand besar untuk tetap viral.”
  • Body:
    “Masalahnya bukan di produk, tapi di pesan yang kamu sampaikan. Orang beli karena merasa terhubung. Brand seperti Dove dan Tokopedia tidak hanya menjual barang, tapi menjual nilai dan cerita manusia.
    Mulailah dengan konten yang menyentuh sisi emosi, lalu hubungkan dengan produkmu. Bukan sebaliknya.”
  • Ending:
    “Jadi kalau kamu ingin produkmu dikenal, berhentilah menjual barang dan mulailah menjual makna.
    Simpan video ini, dan bagikan ke teman yang bisnisnya butuh ide konten baru.”

Dengan struktur ini, konten Anda bukan hanya informatif, tapi juga menarik, emosional, dan mudah diingat.

6. Kenapa Formula Ini Efektif untuk Brand Awareness

Formula Hook – Foreshadow – Body – Ending bekerja karena selaras dengan cara kerja otak manusia:

  • Hook memicu rasa ingin tahu.
  • Foreshadow menahan perhatian.
  • Body memberi kepuasan karena janji terpenuhi.
  • Ending menanamkan kesan dan aksi.

Inilah alasan kenapa konten dari brand seperti GoPay, Kopi Kenangan, hingga Tokopedia sering viral. Bukan hanya karena bagus secara visual, tapi karena memiliki alur emosional yang menggugah.

Konten dengan formula ini tidak hanya meningkatkan views, tapi juga membangun brand recall yang kuat. Orang tidak hanya tahu nama brand Anda, tapi juga merasakan ceritanya.

Kesimpulan

Viral bukan berarti kebetulan, melainkan hasil dari strategi. Dengan formula Hook – Foreshadow – Body – Ending, Anda bisa menciptakan konten yang tidak hanya ramai dilihat, tapi juga memperkuat brand awareness secara konsisten.

Setiap detik dalam konten harus punya tujuan: mencuri perhatian, menjaga emosi, memberikan nilai, dan meninggalkan kesan.
Jika dilakukan dengan benar, audiens tidak hanya menonton tapi mereka akan mengingat dan membagikan pesan Anda.

Sertifikasi BNSP Digital Markteting

Bagi Anda yang ingin mengembangkan karier di bidang pemasaran digital, segera ikuti Sertifikasi BNSP bidang Digital Marketing melalui 081252982900 atau 085777743201.