Evolusi Pemasaran Digital Dari Eksperimen ke Strategi Bisnis

Di tengah percepatan teknologi dan perubahan perilaku konsumen, pemasaran digital telah berkembang menjadi salah satu pilar utama dalam strategi bisnis modern. Evolusi ini bukan hanya tentang pergeseran dari iklan cetak ke media sosial, tetapi mencerminkan transformasi fundamental dalam cara perusahaan berinteraksi, menjangkau, dan membangun hubungan dengan konsumennya.

Sebuah studi bibliometrik yang dilakukan oleh Mohammad Faruk dan timnya terhadap 925 artikel di database Scopus (2000–2019) memberikan gambaran luas tentang bagaimana pemasaran digital berkembang dari waktu ke waktu. Dari data tersebut, terlihat bahwa peminat dan peneliti di bidang ini tumbuh signifikan, terutama sejak 2010, seiring dengan ledakan penggunaan internet dan media sosial secara global.

Awal Mula dan Lonjakan Eksponensial

Meskipun internet mulai digunakan secara luas pada akhir 1990-an, studi menemukan bahwa minat akademis terhadap pemasaran digital baru benar-benar meningkat pesat setelah tahun 2010. Dalam kurun waktu 2016 hingga 2019 saja, sekitar 70% dari total publikasi dalam studi ini diterbitkan. Peningkatan ini sejalan dengan lonjakan pengguna internet global dan pergeseran anggaran iklan dari media tradisional ke kanal digital.

Faktor pendorong lainnya adalah revolusi industri keempat yang melahirkan berbagai teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan (AI), analitik big data, Internet of Things (IoT), hingga 4G dan 5G. Semua ini membuka peluang baru bagi perusahaan untuk menyesuaikan pendekatan pemasaran mereka dengan lebih presisi, berbasis data, dan secara real-time.

Baca Artikel Lainnya: Strategi Bisnis Masa Depan lewat Digital Marketing

Tiga Klaster Utama dalam Riset Pemasaran Digital

Melalui analisis jaringan bibliografis, studi ini mengidentifikasi tiga tema utama dalam perkembangan literatur pemasaran digital:

  1. Perencanaan Strategis dengan Pemasaran Digital
    Klaster terbesar dalam penelitian ini berfokus pada integrasi pemasaran digital ke dalam strategi bisnis yang lebih luas. Hal ini mencakup studi tentang perilaku konsumen, manajemen informasi, perencanaan kampanye digital, serta pemanfaatan media sosial dan hubungan masyarakat (PR) sebagai alat pemasaran yang terstruktur.
  2. Pemasaran Mobile dan Pengembangan Aplikasi
    Pertumbuhan penggunaan smartphone membuka ranah baru dalam pemasaran mobile. Penelitian dalam klaster ini mengulas bagaimana perusahaan menggunakan aplikasi, notifikasi push, iklan dalam aplikasi, dan SMS marketing untuk menjangkau konsumen secara personal dan kontekstual.
  3. Analisis Demografis dan Metode Pengukuran Digital
    Klaster ini menitikberatkan pada pemanfaatan data demografis dan metrik website untuk mengukur efektivitas kampanye. Perusahaan kini dapat melacak dengan detail bagaimana pelanggan berinteraksi dengan konten mereka, serta menyesuaikan strategi berdasarkan usia, lokasi, perilaku, dan preferensi individu.

Dominasi Negara dan Kontribusi Institusi

Tiga negara yang paling banyak berkontribusi dalam penelitian pemasaran digital adalah Amerika Serikat, India, dan Inggris. Uniknya, meskipun India berada di posisi kedua dari sisi jumlah publikasi, kolaborasi lintas negara dari peneliti India masih tergolong rendah dibandingkan AS dan Inggris. Ini menjadi peluang untuk meningkatkan pertukaran pengetahuan secara global dan menciptakan pendekatan yang lebih inklusif terhadap pasar berkembang.

Dari sisi institusi, beberapa universitas seperti Adobe Research, Amity University, dan Yonsei University disebut sebagai kontributor teratas. Sementara itu, jurnal seperti Journal of Direct, Data and Digital Marketing Practice menjadi pelopor dalam publikasi topik ini, meskipun kini sudah tidak aktif.

Masa Depan dan Tantangan Pemasaran Digital

Dengan munculnya teknologi baru seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan integrasi AI dalam layanan pelanggan, masa depan pemasaran digital akan semakin personal dan interaktif. Namun, studi ini juga menyoroti adanya tantangan besar—mulai dari isu privasi data, regulasi yang terus berubah, hingga kebutuhan akan literasi digital yang lebih merata di berbagai belahan dunia.

Hal menarik lainnya adalah kurangnya kontribusi dari negara-negara di belahan selatan dunia seperti Afrika dan Amerika Selatan. Gap ini mencerminkan ketimpangan digital yang bisa menjadi hambatan besar dalam menciptakan inovasi pemasaran yang benar-benar global. Oleh karena itu, studi mendesak adanya perhatian lebih terhadap negara berkembang dalam riset dan praktik pemasaran digital.

Baca Artikel Lainnya: Menguasai Strategi Digital Marketing untuk Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan

Penutup

Pemasaran digital bukan lagi sekadar alat tambahan dalam strategi pemasaran. Ia telah menjadi kebutuhan utama yang tidak bisa diabaikan oleh bisnis dari segala ukuran. Studi bibliometrik ini membuktikan bahwa penelitian dan praktik di bidang ini terus berkembang secara dinamis, mengikuti laju teknologi dan ekspektasi konsumen yang terus berubah.

Bagi para pelaku usaha, memahami tren ini bukan hanya memberikan keunggulan kompetitif, tetapi juga membuka peluang untuk menjangkau konsumen dengan cara yang lebih relevan, cepat, dan hemat biaya.

Ingin strategi pemasaran digital yang tepat sasaran dan berbasis data untuk bisnis Anda? Hubungi kami melalui WhatsApp di  085777743201  dan dapatkan solusi terbaik dari tim ahli kami.