Pedagang atau UMKM di Tanah Abang Tutup, Gegara TikTok Shop?

UMKM

Jakarta, 2 Oktober 2023 – Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluhkan sepinya pembeli, bahkan banyak yang memutuskan untuk menutup kiosnya. Pedagang menduga hal ini disebabkan oleh kehadiran platform social commerce, seperti TikTok Shop. TikTok Shop dinilai menawarkan harga yang lebih murah dan promosi yang lebih menarik, sehingga dapat menarik pembeli dari pedagang tradisional dan UMKM. Selain itu, TikTok Shop juga lebih mudah diakses oleh pembeli, karena dapat diakses melalui aplikasi TikTok yang sudah banyak digunakan masyarakat.

Tanggapan Pedagang / UMKM di Pasar Tanah Abang

Salah satu pedagang di Pasar Tanah Abang, Anton, mengatakan bahwa omzetnya turun hingga 50% sejak kehadiran TikTok Shop. Dia mengaku kesulitan untuk bersaing dengan platform ini, karena tidak memiliki modal yang besar untuk menawarkan harga yang lebih murah dan promosi yang lebih menarik.

“TikTok Shop itu sangat merugikan pedagang di sini. Harga di sana jauh lebih murah, padahal kualitas barangnya sama. Mereka juga sering mengadakan promosi yang sangat menarik,” kata Anton.
Pedagang lain, Niken, mengatakan bahwa banyak tetangga kiosnya yang memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak karena memilih berjualan online dari rumah. Niken sendiri mengaku sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal yang sama, karena omzetnya terus menurun.

“Semenjak habis COVID-19, mungkin awal tahun 2023 itu mulai pelan-pelan pada pergi. Sekarang banyak kios yang kosong,” kata Niken.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Tanah Abang (APPTA), Sarman Simanjorang, mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta pemerintah untuk melakukan intervensi. Sarman meminta pemerintah untuk membatasi promosi yang dilakukan oleh platform social commerce, seperti TikTok Shop.

“Kami meminta pemerintah untuk membatasi promosi yang dilakukan oleh platform social commerce. Promosi yang terlalu murah itu sangat merugikan pedagang tradisional dan UMKM,” kata Sarman.
Sementara itu, pemerintah belum memberikan tanggapan terkait permintaan dari APPT. Namun, pemerintah telah melarang transaksi di TikTok Shop sejak tanggal 25 September 2023. Hal ini diharapkan dapat mengurangi persaingan yang tidak sehat antara pedagang tradisional dan UMKM dengan platform social commerce.

Meski demikian, masih belum jelas apakah larangan transaksi di TikTok Shop akan dapat mengembalikan kejayaan Pasar Tanah Abang. Pedagang tradisional dan UMKM perlu melakukan inovasi untuk dapat bersaing dengan platform social commerce. Selain itu, pemerintah juga perlu memberikan dukungan kepada pedagang tradisional dan UMKM agar dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Resmi Larang Transaksi di TikTok Shop

Apa yang Harus Dilakukan UMKM untuk Mengembangkan Bisnis Mereka?

UMKM
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. UMKM menyumbang sekitar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap sekitar 97% tenaga kerja.

Namun, UMKM juga menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan yang semakin ketat, modal yang terbatas, dan akses ke pasar yang terbatas. Untuk dapat bertahan dan berkembang, UMKM perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan daya saingnya.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka:

  • Meningkatkan kualitas produk dan layanan
    Hal yang paling penting untuk dilakukan oleh UMKM adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. UMKM perlu memastikan bahwa produk dan layanan mereka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. UMKM dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, seperti melakukan riset pasar, berinovasi, dan menggunakan bahan baku berkualitas.
  • Meningkatkan pemasaran
    Pemasaran merupakan salah satu kunci keberhasilan bisnis. UMKM perlu melakukan pemasaran yang efektif untuk menjangkau target pasar yang lebih luas. UMKM dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemasaran mereka, seperti memanfaatkan media sosial, mengikuti pameran, dan bekerja sama dengan influencer.
  • Meningkatkan efisiensi operasional
    UMKM perlu meningkatkan efisiensi operasional mereka untuk menekan biaya dan meningkatkan profitabilitas. UMKM dapat melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka, seperti menggunakan teknologi, melakukan otomatisasi, dan mengoptimalkan proses produksi.
  • Membangun jaringan
    Membangun jaringan dengan pelaku usaha lain, pemerintah, dan lembaga keuangan dapat membantu UMKM untuk mendapatkan dukungan dan peluang bisnis baru. UMKM dapat membangun jaringan dengan mengikuti organisasi atau komunitas bisnis, mengikuti pelatihan atau seminar, dan menghadiri acara networking.
  • Menerapkan digitalisasi
    Digitalisasi merupakan tren yang tidak dapat dihindari. UMKM perlu menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan daya saing mereka. UMKM dapat menerapkan digitalisasi dengan menggunakan teknologi untuk memasarkan produk dan layanan mereka, mengelola operasional bisnis mereka, dan memberikan layanan pelanggan.

Selain hal-hal di atas, UMKM juga perlu memiliki strategi yang jelas dan konsisten untuk mengembangkan bisnis mereka. UMKM perlu melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa strategi yang mereka terapkan berjalan dengan baik.

Akhir Kata

Dengan melakukan berbagai upaya tersebut, UMKM dapat meningkatkan daya saing mereka dan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Kami membuka layanan konsultasi mengenai pemasaran digital, branding, dan isi konten website atau media sosial bisnis Anda. Silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900 atau 0857-7774-3201. Kami siap membantu Anda.