Mengenal Strategi Red Ocean dan Blue Ocean

red ocean

Saat ini, bisnis sudah di penuhi dengan kompetisi diberbagai bidang usaha. Bahkan, sudah wajar ditemui adanya beberapa industri dengan produk dan jasa yang sama, saling memperebutkan pasar dalam satu wilayah.
Untuk bisa bertahan hidup dan berkembang, masing-masing industri harus lebih unggul dan dapat mengalahkan kompetitornya. Bila diibaratkan, kondisi kompetisi bisnis yang ada saat ini seperti pertarungan antar hiu yang saling menyerang untuk berebut mangsa hingga membuat lautan berwarna merah karena darah mereka yang kemudian dikenal dengan sebutan red ocean strategi dalam dunia bisnis.

Apa Itu Strategi Red Ocean?

red ocean
Seperti yang kita bahas diatas, strategi red ocean merupakan kondisi dimana dua atau lebih perusahaan/pebisnis saling berebut pangsa pasar yang sama. Semakin banyak peserta kompetisi, semakin ketat juga pertarungan yang terjadi. Bisnis yang tidak dapat bersaing akan kekurangan pelanggan, atau bahkan mengalami kerugian dan bangkrut.

Persaingan ketat tersebut akhirnya memaksa sebuah bisnis harus memilih pilihan, melakukan diferansiasi produk atau menerapkan penekanan biaya produksi serendah mungkin.

Sebagai contoh, misal dalam suatu daerah memiliki 2 pedagang bakso dengan jumlah pasar yang tidak cukup banyak. Kemudian ada pengusaha baru yang ingin membuka usaha baru.

Karena melihat bahwa warung bakso yang ada cukup laris, pada akhirnya di ikut berjualan bakso. Lama kelamaan, jumlah pedagang didaerah tersebut semakin banyak, sehingga membuat mereka berebut pelanggan.

Strategi Blue Ocean Adalah Solusi

Karena kompetisi red ocean yang seiring berjalannya waktu justru menjadi semakin merah, muncullah konsep untuk keluar dari persaingan bisnis yang sangat ketat, dengan cara menciptakan ruang pasar baru yang tidak ada pesaingnya.

Ketika suatu bisnis ada dalam ruang pasar yang kosong, maka seluruh pasar potensial dapat dikeruk tanpa melalui usaha yang berdarah-darah. Sederhananya strategi lautan biru berpatokan pada usaha untuk menciptakan produk atau fitur produk yang selama ini belum ada dan tidak disadari oleh pesaing.

Baca juga: Apakah Bisa Melakukan Kegiatan Marketing Tanpa Budget?

Penerapan strategi lautan biru ini telah diterapkan oleh sebuah perusahaan start up ojek online di Indonesia. Meskipun layanan ojek, taksi, angkot, atau jenis layanan transportasi lainnya sudah ada lama di Indonesia, gojek tidak lantas masuk kedalam persaingan bisnis yang sudah ada.

Gojek melihat potensi ceruk pasar yang tinggi, tetapi terkendala karena berbagai kekurangan dari layanan yang selama ini sudah ada. Diantaranya kurang nyaman, tidak efektif, kondisi kendaraan yang kurang, dan sering kali merugikan konsumen.

Akhirnya, gojek menciptakan lautan biru yang baru, dengan menghadiran sebuah bisnis objek yang inovatif melalui aplikasi dengan mengangkat nilai keamanan, kenyamanan, pelayanan yang terjamin. Penciptaan lautan biru membuat gojek kini digolongkan sebagai satu-satunya decacorn di Indonesia dengan nilai valuasi hingga US$ 10 miliar.

Strategi Red Ocean VS Blue Ocean, Mana yang Lebih Unggul?

Bila memahami apa yang telah dijelaskan di atas, strategi lautan biru merupakan strtegi yang jauh lebih unggul. Namun setiap strategi memiliki konsekuensi yang mengikutinya dengan berbagai kekurangan yang ada.

Akhir Kata

Menciptakan pasar baru dan mendukung pengembangan blue ocean strategi memang bukanlah perkara yang mudah. Di butuhkan kerja keras, data yang mencukupi, dan modal yang cukup besar.

Namun hal ini akan sebanding jika strategi ini berhasil dan sukses, dikarenakan akan ada potensi bahwa layanan atau produk atau bisnis Anda menciptakan kebutuhan baru yang memiliki nilai keuntungan yang tinggi.

Semoga artikel ini bermanfaat. Jika Anda membutuhkan jasa isi konten baik itu untuk website atau media sosial bisnis Anda. Silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900 atau 0857-7774-3201. Kami siap membantu Anda.