Membangun loyalitas menjadi proses yang harus dijalani oleh setiap perusahaan. Ketika anda tidak berhasil membangun hal ini dengan baik, akan timbul yang Namanya brand switching. Keadaan dimana para pelanggan akan meninggalkan anda dan beralih ke pesaing. Tentunya hal ini akan menjadi kerugian besar yang harus dihindari. Terutama dalam keadaan dimana semakin banyak merek dan produk yang keluar setiap hari. Pada saat seperti ini, pelanggan akan memberikan perhatian yang sedikit pada brand anda. menarik perhatian pelanggan dengan cepat, menjadi sebuah kewajiban.
Pengertian Brand Switching
Brand switching adalah situasi dimana merek kehilangan pelanggan yang loyal dan lebih memilih competitor. Dengan kata lain, seorang pelanggan akan mengubah kebiasaan membeli mereka, memilih dengan sengaja untuk membeli merek lain daripada merek yang biasa merek pilih.
Sebagai catatan, perlu diperhatikan bahwa ini tidak bisa disamakan dengan yang agnostic merek. Pelanggan jenis ini memang teratur beralih di antara produk yang berbeda dalam kategori tertentu, maka tidak ada ancaman kehilangan loyalitas karena memang mereka yang tidak memakainya.
Baca juga: Pentingnya Branding Untuk Usaha Kecil
Faktor Penyebab Brand Switching
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, brand switching adalah istilah yang merujuk kepada beralihnya pelanggan ke competitor dari produk yang sama.
Menurut DotActive, ini adalah situasi dimana pelanggan mengubah kebiasaan membeli mereka dengan sengaja memilih untuk membeli merk lain daripada piliha mereka yang biasanya.
1. Adanya Perbedaan Antara Harga dan Nilai Produk
Menurut sendpulse, kesenjangan antara harga dan nilai produk dapat menjadi faktor munculnya brand switching.
Ini karena pelanggan membayar bukan karena produk, tapi untuk nilai yang diberikan produk tersebut. jadi, kenaikan harga yang nyata harus dibenarkan.
Pelanggan ingin melihat apa yang membuat berbeda antara produk anda yang lebih mahal dengan produk competitor. Jadi, pastikan anda dapat mengkomunikasikan hal ini kepada pelanggan anda.
2. Buruknya Layanan Konsumen
Tidak dapat dipungkiri, buruknya layanan pelanggan adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi munculnya brand switching.
Layanan yang buruk bukan hanya perihal staff yang tidak ramah, tetapi juga cara menangani pelanggan yang tidak puas.
Misal, pelanggan menerima produk yang rusah atau tidak sesuai dengan pesanan. Individu yang bertanggung jawab atas pertukaran barang dan refund memainkan peran utama disini.
Jika anda tidak menanganinya dengan baik dalam waktu yang singkat, bersiaplah untuk kehilangan pelanggan loyal anda.
3. Tidak Ada Inovasi Baru
Fenomena ini membuat konsumen bosan dengan brand tertentu. Stagnasi menyiratkan perusahaan berfokus pada satu produk dan tidak melakukan apapun untuk mengoptimalkan dan memperbaikinya.
Hasilnya, konsumen akan beralih ke brand yang terus menciptakan inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pelanggan.
4. Terlalu Banyak Inovasi
Inovasi memang bagus. Namun, inovasi yang banyak hanya akan membuat konsumen beralih.
Hal ini akan membaut perusahaan mengalihkan fokusnya dari produk utama yang membuat mereka sukses.
Pada akhirnya, pelanggan akan beranggapan bahwa perusahaan tidak serius terhadap perkembangan produk.
Baca juga: Apa Itu Niche Market dan Bagaimana Cara Menentukannya?
Penutupan
Itulah serba-serbi brand switching yang perlu anda ketahui. Pastikan produk anda tetap memiliki pelanggan yang loyal, ya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda membutuhkan jasa isi konten untuk website atau media sosial bisnis Anda. Silakan hubungi kami langsung dinomor whatsapp 0812-5298-2900 atau 0857-7774-3201. Kami siap membantu Anda.